Berlin, KompasOtomotif - Perkembangan teknologi industri otomotif terus meningkat tajam. Tak hanya menyentuh ranah mesin dan teknologi bawaan, kali ini pabrikan otomotif dunia mulai mencari alternatif baru buat bahan pelek, yang menggunakan serat karbon (fiber).
Biasanya pelek dengan bahan serat karbon digunakan mobil super berperforma tinggi seperti Koenigsegg One:1 dan Agera R. Kali ini ThyssenKrupp Carbon Components dan Maxion Wheels coba merancangnya untuk mobil yang sifatnya lebih mainstream atau produksi massal.
Keduanya bersama Volkswagen Group tengah bekerja sama dengan mengembangkan pelek ultra ringan. Pelek yang disebut hibrida tersebut adalah hasil penggabungan antara bahan aluminium dan serat karbon.
VW Group sudah melakukan pengujian pada kendaraan yang masih dirahasiakan. Bahkan, produsen terbesar di dunia itu kabarnya puas dengan performa pelek yang bobotnya lebih ringan 40 persen dibanding model pelek aluminium.
"Perjanjian kerjasama dengan Maxion Wheel menandai tonggak penting dalam pengembangan pelek dengan teknologi serat karbon kami. Ini menunjukkan kematangan teknologi yang telah dicapai dan menggabungkan inovasi kami dengan produsen pelek terkemuka di dunia," Managing Director ThyssenKrupp Carbon Components, Dr. Jens Werner, seperti dilansir Worldcarfans, Senin (22/6/2015).
Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2015/06/22/113218015/VW.Group.Uji.Pelek.Ultra-Ringan.Berbahan.Fiber
VW Group Uji Pelek Ultra-Ringan Berbahan Fiber
